Jepara – Dari Pelosok Pantai Utara, Laskar Kalinyamat Kembali Menyala

Akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Setelah bertahun-tahun berada di bayang-bayang kejayaan masa lalu, musim 2024-2025 menjadi titik balik luar biasa. Persijap Jepara resmi kembali ke Liga 1, kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.

Tidak ada jalan yang mudah dalam kisah ini. Tahun 2014 persijap sudah degradasi dari liga 1 atau kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Persijap Jepara harus menelan pil pahit: degradasi, ketidakpastian, dan perjuangan di kompetisi kasta bawah. Mereka bahkan sempat berkutat di Liga 3 selama tiga musim, mengandalkan semangat anak-anak daerah, mimpi-mimpi lokal, dan tekad yang tak pernah padam.

Namun, musim 2025-2026 ini semua berubah.

Bukan dengan menggelontorkan dana yang besar dan bukan juga karena sorotan media nasional, Tapi karena satu hal sederhana: keyakinan. Persijap dikenal sebagai tim yang mengedepankan efisiensi anggaran secara bijak dan efektif, tanpa mengesampingkan kualitas dan daya saing. Dari pertandingan demi pertandingan, Laskar Kalinyamat menapaki jalan terjal Liga 2 dengan penuh perjuangan. Tertatih di fase grup dengan hanya mengemas 7 kemenangan dari 16 laga — banyak yang meragukan mereka bisa melangkah jauh. Tapi Persijap Jepara tidak diciptakan untuk menyerah.

Mereka bangkit di saat yang tepat. Melaju ke babak 8 besar, mengamankan tiket semifinal, lalu menorehkan kemenangan bersejarah atas PSPS Pekanbaru di perebutan tempat ketiga. Gol penentu di menit ke-84 dari Leonardo Silva mengukir satu kata yang telah lama dinanti ribuan pasang mata di Stadion Gelora Bumi Kartini: Promosi.

Jutaan suporter menyaksikan langsung malam penuh keajaiban itu. Lebih dari 8.000 suporter memadati Stadion yang sempat sunyi kini kembali bergema oleh lagu-lagu kemenangan, oleh air mata haru dan sorakan penuh cinta dari orang-orang yang tak pernah meninggalkan klub ini, apapun kondisinya.

Musim 2024/2025 bukan hanya musim kompetisi. Ini musim kebangkitan. Musim yang membuktikan bahwa mimpi bisa tetap hidup, bahkan dalam badai. Dengan dukungan total dari suporter, pemain, pelatih, manajemen, dan sponsor utama Oasis Water, Persijap Jepara membuktikan bahwa klub kecil dari kota pantai pun bisa menantang raksasa.

Direktur Utama Persijap Jepara, Muhammad Iqbal Hidayat, menegaskan bahwa klub ini tak hanya datang untuk “numpang lewat” di Liga 1. “Target kami jelas: menjauhi zona degradasi, dan perlahan membangun fondasi untuk bersaing di papan tengah,” ujarnya.

Langkah awal telah ditetapkan. Manajemen akan mempertahankan 60% pemain inti yang membawa tim ini promosi, ditambah suntikan wajah-wajah baru, termasuk pemain asing — yang siap mengarungi tantangan baru. Manajer Egat Sacawijaya menambahkan bahwa karakter tim akan dibentuk dari kombinasi potensi muda dan sistem yang dirumuskan bersama head coach yang baru.

Persijap Jepara kembali. Bukan sekadar untuk bermain. Tapi untuk memperjuangkan nama besar yang sempat tenggelam, membawa Jepara ke panggung nasional, dan membuktikan satu hal: bahwa kerja keras, kesetiaan, dan semangat komunitas adalah kekuatan yang lebih besar dari segalanya.

Share

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

go top